Bengkulu-Mengakomodir kebutuhan para lansia, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, tahun ini (2025) kembali meresmikan sekolah bagi lanjut usia (lansia) untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui pendidikan non-formal. Sekolah lansia dirancang sebagai wadah bagi para lansia untuk belajar, mendapatkan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan agar tetap mandiri, aktif, dan produktif di usia senja. Kali ini dibentuk sekolah bagi lansia di Kelurahan Sawah Lebar Baru, Kota Bengkulu, yang merupakan wujud kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL). Sebelumnya pemerintah Kota Bengkulu pada tahun 2024 meresmikan di Kelurahan Cempaka Permai, Kecamatan Gading Kempaka dengan peserta sebanyak 44 orang.
"Dengan kembali diresmikannya sekolah lansia, maka terdapat dua kelompok sekolah lansia di Kota Bengkulu. Program ini dikembangkan dalam rangka memberdayakan kelompok lansia untuk tetap produktif dan mandiri. Berdasarkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK) tahun 2024, Kemendukbangga/BKKBN merilis jumlah lansia di Kota Bengkulu sebanyak 48.524 jiwa. Dengan hadirnya sekolah bagi para orang tua itu diharapkan meningkatnya kualitas lansia dan menjadi lansia yang mandiri. Sebagai upaya pemerataan pemberdayaan kelompok lansia di Kota Bengkulu, pemerintah akan membentuk sekolah tersebut diseluruh kecamatan di Kota Bengkulu. Sehingga nantinya pada tahun 2025 lansia sebanyak 48 ribu jiwa dapat diakomodir," kata Sekretaris Daerah Kota Bengkulu Tony Elfian saat meresmikan sekolah lansia di Bengkulu, Kamis, 19/6.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu melalui Sekretaris BKKBN Bengkulu Nesianto, S.E., M.M menyampaikan, sekolah lansia dan BKL program pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan lansia sehat dan mandiri serta lansia yang produktif. Sejak tahun 2023, Provinsi Bengkulu telah mengembangkan sebanyak 9 (sembilan) sekolah lansia yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten dan kota di Bengkulu. Dia menyembutkan, di Bengkulu terdapat penduduk kelompok lansia mencapai 277.688 jiwa (PPK-2024). Untuk mengakomodir lansia sejumlah itu perlu dikembangkan sekolah-sekolah lansia lainnya. "Fenomena lansia tidak produktif di Bengkulu berdampak signifikan pada aspek sosial dan ekonomi, mulai dari meningkatnya ketergantungan keluarga, risiko terlantar, hingga kebutuhan layanan publik yang lebih komprehensif. Langkah proaktif melalui edukasi, pemberdayaan sosial-ekonomi, dan inisiatif komunitas sangat krusial untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan mengurangi beban sosial, dan sekolah lansia bagian dari strategi menjawab tantang tersebut", pungkasnya.(irs)
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Kamis, 19 Juni 2025.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar