Selasa, 29 April 2025

BKKBN : Pelayanan di Wilayah Khusus Salah Satu Strategi Penurunan PUS Tak Ber-KB

 

Kepala  BKKBN Bengkulu Zamhari, S.H,. M.H  meninjau pelayanan KB di pulau terluar

Bengkulu,-Untuk menekan angka unmet need atau kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani di Provinsi Bengkulu, pada April baru ini Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu menggelar sosialisasi Program Prioritas Nasional (Pro PN) KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Sosialisasi yang berlangsung di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bengkulu ini menghadirkan puluhan keluarga muda guna memberikan pengetahuan tentang KB dan metode kontrasepsi jangka panjang untuk menekan angka PUS yang tidak terlayani.

BKKBN memiliki arah kebijakan dan strategi di bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yaitu meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan KB dan kesehatan reproduksi berbasis kewilayahan dan fokus pada segmentasi sasaran. 

"Ada beberapa strategi dalam menjalankan kebijakan tersebut terdiri dari penguatan kemitraan dalam rangka menjaga kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi serta peningkatan jangkauan pelayanan KBKR di wilayah dan sasaran khusus," sebut Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H pekan lalu.


"Penyelenggaraan pelayanan KB di wilayah khusus merupakan salah satu upaya BKKBN dalam penurunan angka unmet need, peningkatan kesertaan ber-KB serta pemenuhan hak reproduksi masyarakat di wilayah khusus, tertinggal, terpencil, perbatasan, kepulauan, wilayah transmigrasi dan miskin perkotaan melalui pendekatan akses pelayanan KB berkualitas".

Berdasarkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2024, angka unmet need di Provinsi Bengkulu masih sebesar 8,20 persen. Munculnya persoalan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yakni kurangnya akses ke layanan KB (misalnya, tinggal di daerah terpencil), takut efek samping atau mitos tentang KB, kurangnya informasi tentang metode KB hingga penolakan dari pasangan atau keluarga. Dengan adanya langkah sosialisasi tersebut diharapkan dapat menekan angka PUS yang tidak ber-KB," harap Zamhari. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 29 April 2025