Senin, 16 Juni 2025

Tingkatkan Kamtibmas, BKKBN Bersama Polda Bengkulu Gelar Baksos Pelayanan KB

 



Bengkulu,-Program Keluarga Berencana (KB) selain mengatur jarak kehamilan dan kelahiran anak, juga sangat beririsan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat. Menilai dari fungsi program KB terhadap kependudukan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu bersinergi dalam akselerasi tumbuhnya keamanan dan ketertiban.

Pada peringatan HUT Bhayangkara ke-79 tahun 2025, Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu bersama Kepolisian Daerah Bengkulu menggelar pelayanan KB dan kesehatan. Bhakti KB dan Kesehatan diharapkan memberikan pelayanan  kesehatan masyarakat, diantaranya pengobatan penyakit jantung, skrining stunting, donor darah, pelayanan KB serta pemberian bantuan sembako kepada keluarga korban gempa bumi yang mengguncang Provinsi Bengkulu baru ini," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bengkulu Irspektur Jenderal (Irjen) Polisi Mardiyono, S.I.K., M.Si di Bengkulu Senin, 16/6.


Ia menyebutkan,  bakti kesehatan bhayangkara sebagai bentuk komitmen Kepolisian Daerah Bengkulu dalam  mengayomi dan melindungi masyarakat. Pada pelayanan tersebut Polda Bengkulu melayani sebanyak 2.175 orang. Yang diantaranya mengikuti pelayanan KB dan skrining stunting masing-masing sebanyak 50 peserta. 

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H menyampaikan, “Sinergitas Polri dan BKKBN untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan reproduksi, serta memperluas akses pelayanan KB yang berkualitas bagi pasangan usia subur. Melalui kolaborasi ini, diharapkan terwujud keluarga yang sehat, sejahtera, dan terencana”.


Masih Zamhari, "pelayanan KB pada momentum HUT Bhayangkara ini juga menjadi wujud nyata sinergi lintas sektor antara Polri, BKKBN, tenaga kesehatan, serta mitra kerja lainnya guna menunjang terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dengan keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang kuat dan berkualitas, maka stabilitas sosial dan keamanan lingkungan dapat lebih mudah tercapai. (irs) 

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Senin, 16 Juni 2025

Rabu, 11 Juni 2025

Kehilangan Sosok Pejuang Remaja di Rejang Lebong, Kemendukbangga/ BKKBN Berduka

Foto : Flyer Duka Cita dari Instagram @kemendukbangga_bkkbnbengkulu

Bengkulu, - Dukacita menghampiri Forum Generasi Berencana (Forum GenRe) Provinsi Bengkulu. Salah satu puteri terbaik Rejang Lebong berpulang  menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu. 

Selasa, 10/6/2025 sontak warga seantero Bumi Pat Petulai dikagetkan atas kabar meninggalnya remaja puteri berinisial RR (23) yang beralamatkan Kelurahan Dwi Tunggal, Kota Curup, Provinsi Bengkulu yang meninggal dengan kondisi mengenaskan. 

Pemerintah kabupaten Rejang Lebong melalui DP3APPKB turun langsung untuk mengetahui secara langsung peristiwa yang menggemparkan tersebut. Diketahui remaja yang berinisial RR merupakan bagian dari keluarga besar Kemendukbangga/BKKBN. Pada 2023-2024, almarhumah tercatat aktif sebagai pengurus forum GenRe Kabupaten Rejanglebong dan Forum GenRe Provinsi Bengkulu dan diketahui bernama Resmareta (23).

“Kami keluarga besar Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu turut berduka yang mendalam atas meningggalnya salah satu puteri terbaik bangsa, pengurus Forum GenRe Rejang Lebong" kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S. H., M. H kepada pewarta via selular di Bengkulu, Rabu, 11/6.

“Dia (almh) telah banyak mendukung program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) khususnya kepada kelompok remaja di Kab. Rejang Lebong. Setahun mengabdi seumur hidup menginspirasi telah terpatri dalam pribadi remaja genre kita," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kab. Rejang Lebong Sutan Alim, S.Sos kepada wartawan di Bengkulu membenarkan adanya peristiwa tragis yang menimpa keluarga Kemendukbangga/ BKKBN tersebut. Resmareta diduga  menjadi korban pembunuhan. Almarhumah meninggal akibat lima tusukan senjata tajam di bagian leher.

“Berdasarkan hasil visum pada tubuh korban didapati luka 4 tusukan di leher, dan 1 tusukan di perut korban. Untuk pelaku diduga kuat orang terdekat karena pelaku ini masuk dan keluar lewat pintu depan," demikian tutur Sutan. (irs) 


Penulis : Idris Chalik

Editor    : Rofadhila Azda, S. Ikom., M. A

Rilis        : Rabu, 11 Juni 2025

Gerakan Isi Piringku, Mengedukasi Orang Tua Dalam Penyediaan Makanan Bergizi


Bengkulu,-Pemerintah terus berupaya meningkatkan kecerdasan anak melalui program isi piringku dalam pemenuhan gizi berimbang bagi generasi penerus bangsa. Program isi piringku digalakkan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengedukasi orang tua tentang pentingnya penyediaan makanan bergizi bagi anak.

Isi piringku merupakan sebuah gerakan kolaboratif lintas lembaga pemerintah yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terutama ibu hamil, ibu yang memiliki balita dan keluarga tentang gizi seimbang sesuai pedoman “Isi Piringku”. Tujuannya agar pola makan sehari-hari memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan membantu mencegah stunting.

Selain orang tua sebagai sasaran edukasi gerakan isi piringku, juga tidak kalah penting program tersebut memberikan pengetahuan bagi anak tentang kesehatan. "Gerakan ini untuk memberikan edukasi kepada anak usia dini mengenai pentingnya gizi seimbang".


Dalam mengimplementasikan program tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu pada pekan kedua Juni 2025 hadir di taman pendidikan usia dini di Kota Bengkulu. Di tengah puluhan orang tua dan anak, BKKBN Bengkulu menyosialisasikan gerakan isi piringku. Sosialisasi tersebut berlangsung pada Selasa, 10 Juni 2025 di Kota Bengkulu itu melibatkan orang tua dan anak hingga mencapai 20 ibu dan anak," kata Ketua Tim Kerja 2 BKKBN Bengkulu Gabriela Paula Hasian Malau di Bengkulu, Rabu,11/6.

Gerakan program ini, kata Gabriela mengajarkan agar satu piring makanan terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan sebanyak 50 persen karbohidrat dan protein. Ia mengajak orang tua agar membatasi gula, garam, lemak, mengoptimalkan mengonsumsi air putih, aktivitas fisik, dan kebiasaan cuci tangan. Hal tersebut berkaitan dengan program pencegahan stunting. Pencegahan stunting dan gizi  pada ibu hamil dan balita, dilakukan dengan menambah asupan protein hewani untuk mencegah tumbuh kembang anak yang tidak optimal, tutup Gabriela.  (irs) 

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Rabu, 11 Juni 2025

Selasa, 10 Juni 2025

Tes Potensi ASN, BKKBN Bengkulu Turunkan Puluhan Penyuluh KB Ikuti SJT

 Tes Potensi ASN BKKBN Bengkulu


Bengkulu,-Untuk mengetahui kemampuan aktual kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultural Aparatur Sipil Negara (ASN) dan terwujudnya managemen talenta ASN di lingkup BKKBN, pada tahun 2025 Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga  (Kemendukbagga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Situational Judgment Test (SJT) bagi 1200 ASN.

Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu menurunkan puluhan personel tenaga penyuluh program Keluarga Berencana (PKB) untuk mengikuti tes potensi dan penilaian kompetensi tersebut. SJT bagi ASN tersebut berlangsung selama tiga hari dari 10 hingga 12 Juni 2025 dan melibatkan sebanyak 34 orang tenaga penyuluh KB di Provinsi Bengkulu. “Tes penilaian situasional atau disebut situasional judgment test  dilakukan untuk mengukur penilaian dan pengambilan keputusan kandidat dalam situasi kerja yang realistis," kata Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M disela meninjau pelaksanan SJT, Selasa, 10/6.

                             ASN (PKB) Bengkulu Ikuti Situational Judgment Test (SJT)

"Secara bertahap SJT di Bengkulu berlangsung dalam tiga hari dengan melibatkan 34 orang tenaga penyuluh KB dari sejumlah daerah kabupaten dan kota. Terdapat beberapa tujuan yang amat strategis dalam pelaksanaan SJT. Selain pemetaan kompetensi ASN  untuk mengetahui kemampuan aktual penyuluh KB, SJT juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi yang bertujuan menggali kapasitas dasar ASN dalam hal logika berpikir, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan belajar, dan kepemimpinan potensial.," ujar Nesianto.

                                   Peserta Tes Potensi ASN Bengkulu ikuti secara serius

Tes Potensi ASN tidak hanya bermanfaat bagi organisasi, tetapi juga memiliki manfaat ganda yang dirasakan baik oleh kelembagaan maupun setiap individu ASN khususnya ASN dengan profesi penyuluh KB. Manfaat bagi ASN, kata Nesianto, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia (SDM) berdasarkan data terukur. "SJT mengukur kemampuan ASN dalam menghadapi situasi nyata di tempat kerja, termasuk interaksi dengan masyarakat. Dengan begitu, ASN yang lolos seleksi SJT cenderung lebih adaptif dalam menangani masalah di lapangan serta mampu memberikan solusi yang efektif dan meningkatkan kualitas pelayanan program-program BKKBN.

Nesianto berharap, “SJT memberikan manfaat yang signifikan, tidak hanya bagi individu ASN, tetapi juga bagi program-program di lingkup Kemendukbagga/BKKBN yang berdampak langsung ke masyarakat," tutup Sekretaris BKKBN Bengkulu. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 10 Juni 2025

Sabtu, 07 Juni 2025

Zamhari : Penyaluran Daging Qurban di BKKBN Prioritaskan Keluarga Sekitar Perkantoran

 


Bengkulu,- Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu pada Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M menyambut meriah dengan menyembelih hewan qurban berupa satu ekor sapi. Pemotongan hewan qurban berlangsung di halaman Mushollah Alhikmah BKKBN Bengkulu.

Hewan berbobot sekitar 70 kilogram itu disalurkan kepada 100 keluarga penerima manfaat dengan memprioritaskan kepada keluarga disekitar perkantoran dan keluarga besar BKKBN Bengkulu. "Panitia qurban telah membuat daftar keluarga sasaran prioritas penerima daging qurban. Semoga bantuan berupa daging tersebut dapat memberikan manfaat kepada keluarga penerima," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H usai menyaksikan pemotongan hewan qurban, Sabtu, 7/6.

“Keluarga penerima manfaat daging qurban yang termasuk dalam golongan-golongan yang berhak menerima daging qurban sesuai dengan syariat Islam. Memberikan daging kurban kepada golongan ini merupakan bentuk kepedulian sosial yang sangat dianjurkan," ujar Zamhari..  

Keluarga kurang mampu di sekitar perkantoran BKKBN Bengkulu dan keluarga karyawan menjadi sasran utama penyaluran. Proses penyaluran tetap memperhatikan prinsip keadilan, pemerataan dan transparansi. Sebanyak 100 paket daging qurban disalurkan langsung ke tangan penerima, dengan harapan dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan dalam suasana Hari Raya Idul Adha. 


“Qurban Idul Adha merupakan bentuk kepedulian sosial dan komitmen kita (BKKBN) untuk terus menjalin hubungan harmonis antar karyawan  dengan masyarakat sekitar serta menjalankan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat”,ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu. 

Zamhari berharap melalui moment religi ini, daging qurban yang diberikan menjadi berkah bagi para penerima dan membawa kebaikan bagi seluruh pihak yang terlibat, tutup Kepala BKKBN Bengkulu. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Sabtu, 7 Juni 2025

Kamis, 05 Juni 2025

Tekan KRS Miskin di Bengkulu, BKKBN Ajak Tokoh Politik Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting

Foto : Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Zamhari, S.H., M.H., (kiri) melakukan Audiensi ke Anggota DPRD Kota Bengkulu, Erni Novita (kanan) (5/6/2025).
Bengkulu,- Sebagai upaya menekan potensi berkembangnya risiko stunting di Provinsi Bengkulu, kali ini Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu melakukan konsolidasi bersama tokoh politik di Kota Bengkulu.

Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Zamhari, S.H., M.H didampingi Ketua Tim Kerja 5 Edi Sofyan, S.E., M.M, Ketua Tim Kerja 4 Rofadhila Azda,S.IKom, M.A, Kepala Dinas P3APPKB Kota Bengkulu Dewi Dharma, M.Si beserta jajaran lingkup dinas KB Kota Bengkulu berbincang bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Erni Novita, Kamis,5/6.

Foto : Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Zamhari, S.H., M.H., didampingi Ketua Tim Kerja 5 Edi Sofyan, S.E., M.M, Ketua Tim Kerja 4 Rofadhila Azda,S.IKom, M.A, Kepala Dinas P3APPKB Kota Bengkulu Dewi Dharma, M.Si beserta jajaran lingkup dinas KB Kota Bengkulu berbincang bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Erni Novita (5/6/2025).

Dialog bersama tokoh politik tersebut digagas ditengah berjalannya program Quickwin Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Pertemuan ini terfokus membahas program Gerakan Orang tua Asuh Cegah Stunting (Genting) untuk menanggulangi stunting di wilayah Provinsi Bengkulu. Program ini menyasar 10.350 KRS miskin yang tersebar di 10 kabupaten/kota, 129 kecamatan, dan 1.513 desa di Provinsi Bengkulu .

"Pelaksanaan GENTING melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan pentahelix, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menjadi orang tua asuh. DPRD merupakan bagian dari unsur pentahelix. KRS Miskin di Kota Bengkulu mencapai 1000 orang lebih dengan kategori kelompok ibu hamil, menyusui dan baduta,”ujarnya.

Foto : Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Zamhari, S.H., M.H., didampingi Ketua Tim Kerja 5 Edi Sofyan, S.E., M.M, Ketua Tim Kerja 4 Rofadhila Azda,S.IKom, M.A, Kepala Dinas P3APPKB Kota Bengkulu Dewi Dharma, M.Si beserta jajaran lingkup dinas KB Kota Bengkulu berbincang bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Erni Novita (5/6/2025).

Melalui konsolidasi ini Zamhari meminta tokoh politik Erni Novita untuk dapat mengambil peran dalam mengatasi stunting di Bengkulu melalui intervensi spesifik dengan memberikan bantuan makanan bergizi seimbang kepada keluarga sasaran. "Kita berharap konsolidasi ini mampu membangun komunikasi  berkelanjutan dengan masuknya program pembangunan kependudukan khususnya isu stunting dalam agenda dewan rakyat (DPRD)”.

Anggota DPRD Kota Bengkulu Erni Novita menyambut baik program kerjsama tersebut, dengan mengambil peran sebagai orang tua asuh cegah stunting melalui aksi intervensi spesifik memberikan bantuan makan bergizi kepada masyarakat di daerah itu.

"Kita dalam waktu dekat ini (pekan depan) akan bersinergi bersama BKKBN untuk menyalurkan bantuan kepada sasaran KRS. Tahap Awal ini kita memberikan bantuan kepada 10 (sepuluh) orang konstituen KRS miskin selama 6 (enam ) bulan.  Dan nanti akan ditindak lanjuti secara masif di Kota Bengkulu sehingga nantinya dapat membantu dalam pengasuhan pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) ," ujar Erni.(irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda,S.Ikom., M.A

Rilis : Kamis, 5 Juni 2025

Media Center Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu

prov.bengkulu@bkkbn.go.id / kemendukbanggabkkbnbengkulu@gmail.com

bengkulu.kemendukbangga.go.id / keluargabengkulu.id

Telp./Fax : 0736 21144

Whatsapp : 0852-7967-1596

Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824

HUT IBI 2025, Bengkulu Sumbang Puluhan Ribu Akseptor

 


Bengkulu,-Peringatan hari ulang tahun (HUT) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-74 tahun 2025, Pengurus Daerah (PD) IBI Provinsi Bengkulu berpartisipasi menggelar bulan bakti pelayanan KB serentak di sejumlah daerah kabupaten dan kota di Bengkulu. Bakti sosial KB gratis tersebut berlangsung dari 5 hingga 31 Mei 2025 dengan mengerahkan ratusan fasilitas kesehatan dan tempat praktik mandiri bidan (TPMB) yang mampu menyasar puluhan ribu akseptor.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H kepada pewarta di kantornya, akhir pekan pertama Juni 2025 menyebutkan, baksos pelayanan KB di Bengkulu merupakan gerakan kolaborasi antara BKKBN dengan pemerintah daerah serta organisasi profesi bidan dan telah mengantarkan Bengkulu meraih peringkat pertama nasional dengan capaian 313,47 persen yang berhasil melayani sebanyak 27.661 peserta KB.

Zamhari menyebutkan bahwa pelayanan KB pada HUT IBI mampu menyasar masyarakat hingga pelosok desa karena bidan hadir ditiap desa, sehingga dapat membantu masyarakat dalam mengakses pelayanan program KB.  Selain itu secara spesifik lagi tujuan kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan pelayanan KB, terutama pada metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). "Kita jalin kerjasama ini untuk menjangkau masyarakat yang belum terlayani, terutama di wilayah terpencil atau kurang akses layanan KB," ujar Zamhari.


Selain itu prestasi pada pelayanan HUT IBI, BKKBN Bengkulu pun tahun ini telah menggelar pelayanan KB perusahaan. “Pada baksos KB perusahaan, telah berhasil melayani 536 pasangan usia subur (PUS) masyarakat dan karyawan perusahaan di 10 daerah kabupaten dan kota di Bengkulu dan perolehan tersebut telah melampaui target hingga 177,48 persen KB modern," ujarnya.

Ketua PD IBI Bengkulu Puti Hajar menambahkan baksos KB bersama IBI bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian sosial bidan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan reproduksi. Dan meningkatkan peran serta bidan dalam mendukung program KB nasional untuk mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berkualitas.  

Ketua Tim Kerja VI Bidang Pelaporan dan Statistik BKKBN Provinsi Bengkulu Agus Veriansyah Dalimunthe, S.Kom menyebutkan dari capaian sebanyak 27 ribu lebih itu terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan  sebanyak 2.032 peserta, Rejang Lebong 3.106, Bengkulu Utara sebanyak 4.351 peserta, Kabupaten Kaur sebanyak 2.257, Kabupaten Seluma sebanyak 3.443 akseptor.

Sementara untuk capaian di Kabupaten Mukomuko sebanyak 2.824 peserta, Lebong 1.980 peserta, Kabupaten Kepahiang mencapai 1.954 akseptor, Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 1.694 peserta dan Kota Bengkulu dengan meraih sebanyak 4.020 akseptor," rinci Agus. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Kamis, 5 Juni 2025  


Penguatan Generasi Muda, BKKBN dan UNIB Teken MoU Implementasikan Tri Dharma

 


Bengkulu,- Dalam penguatan dan peningkatan kualitas generasi muda yang berfokus pada pengembangan remaja yang sehat, berdaya saing, dan berkarakter kuat, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu menilai perlu untuk bergandeng tangan kembali bersama lembaga perguruan tinggi.  Pertengahan 2025, BKKBN bersama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu (UNIB) menandatangani kesepakatan bersama sebagai upaya mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma tersebut diantaranya memuat tentang penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

Kesepakatan tersebut diteken langsung Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu bersama Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIB Abdul Rahman, S.Si., M.Si., Ph,D di kampus Dekanat FKIP Universitas Bengkulu, Rabu, 4/6 yang disaksikan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Rio Kurniawan,M.Pd.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, SH,MH menyampaikan kerjasama antar lembaga pemerintah dalam upaya pengembangan remaja yang sehat dan berdaya saing melalui program kelompok ketahanan (poktan) pusat informasi konseling remaja (PIK-R) berbasis masyarakat di lingkungan kampus, kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H kepada pewarta di Bengkulu, Rabu, 4/5.

                         

Kesepahaman yang dibangun itu melalui sinergitas program poktan bina ketahanan remaja (BKR) dengan program tri dharma perguruan tinggi. Kegiatan PIK-R sangat beririsan dengan tiga pilar utama Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan dan Pengajaran yang menekankan pentingnya proses belajar-mengajar yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, berkarakter dan siap menghadapi tantangan global.  "PIK-M kita dorong agar tumbuh dan berkembang menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)”, ujarnya

Dekan FKIP Abdul Rahman, S.Si., M.Si., Ph,D menyampaikan bahwa kerjasama tersebut dalam praktik bimbingan konseling, khususnya di bidang Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) atau Bangga Kencana, meliputi beberapa aspek penting yang sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

"Yang dapat membimbing mahasiswa dalam praktik langsung pada kondisi masyarakat di lapangan. Dan PKS diharapkan akan mengasah keterampilan dan perubahan sikap mahasiswa. Sehingga nantinya menjadi bekal calon sarjana yang memiliki intelektual dengan konsep membangun sumber daya manusia," kata Abdul Rahman. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M,A
Rilis : Rabu, 4 juni 2025

Tekan KRS Miskin di Bengkulu, BKKBN Ajak Tokoh Politik Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting

 


Bengkulu,- Sebagai upaya menekan potensi berkembangnya risiko stunting di Provinsi Bengkulu, kali ini Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu melakukan konsolidasi bersama tokoh politik di Kota Bengkulu.

Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Zamhari, S.H., M.H didampingi Ketua Tim Kerja 5 Edi Sofyan, S.E., M.M, Ketua Tim Kerja 4 Rofadhila Azda,S.IKom, M.A, Kepala Dinas P3APPKB Kota Bengkulu Dewi Dharma, M.Si beserta jajaran lingkup dinas KB Kota Bengkulu berbincang bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Erni Novita, Kamis,5/6.

Dialog bersama tokoh politik tersebut digagas ditengah berjalannya program Quickwin Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Pertemuan ini terfokus membahas program Gerakan Orang tua Asuh Cegah Stunting (Genting) untuk menanggulangi stunting di wilayah Provinsi Bengkulu. Program ini menyasar 10.350 KRS miskin yang tersebar di 10 kabupaten/kota, 129 kecamatan, dan 1.513 desa di Provinsi Bengkulu .


"Pelaksanaan GENTING melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan pentahelix, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menjadi orang tua asuh. DPRD merupakan bagian dari unsur pentahelix. KRS Miskin di Kota Bengkulu mencapai 1000 orang lebih dengan kategori kelompok ibu hamil, menyusui dan baduta,”ujarnya.

Melalui konsolidasi ini Zamhari meminta tokoh politik Erni Novita untuk dapat mengambil peran dalam mengatasi stunting di Bengkulu melalui intervensi spesifik dengan memberikan bantuan makanan bergizi seimbang kepada keluarga sasaran. "Kita berharap konsolidasi ini mampu membangun komunikasi  berkelanjutan dengan masuknya program pembangunan kependudukan khususnya isu stunting dalam agenda dewan rakyat (DPRD)”.

Anggota DPRD Kota Bengkulu Erni Novita menyambut baik program kerjsama tersebut, dengan mengambil peran sebagai orang tua asuh cegah stunting melalui aksi intervensi spesifik memberikan bantuan makan bergizi kepada masyarakat di daerah itu.

"Kita dalam waktu dekat ini (pekan depan) akan bersinergi bersama BKKBN untuk menyalurkan bantuan kepada sasaran KRS. Tahap Awal ini kita memberikan bantuan kepada sepuluh orang konstituen. Dan nanti akan ditindak lanjuti secara masif di Kota Bengkulu," ujar Erni.(irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda,S.Ikom., M.A
Rilis : Kamis, 5 Juni 2025



Selasa, 03 Juni 2025

Pengintegrasian Road Map Pembangunan Kependudukan Dapat Menjawab Tantangan Kependudukan Yang Khas

 

Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Zamhari, S.H., M.H

Bengkulu,-Sebagai wilayah dengan karakteristik geografis dan sosial yang beragam, pemerintah di Provinsi Bengkulu, menghadapi sejumlah tantangan kependudukan yang khas. Penyebaran penduduk tidak merata, keterbatasan kualitas SDM di wilayah pedesaan dan terpencil, belum meratanya akses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan daya beli masyarakat (ekonomi) sebagai tantangan khas bidang kependudukan.

Menjawab tantangan tersebut perlu pengintegrasian peta jalan pembangunan kependudukan dan penyusunan indikator program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah melalui penyusunan grand design pembangunan kependudukan (GDPK) 2025-2029.


“Memperhatikan hal tersebut menjadikannya sebagai dasar Kemendukbangga/ BKKBN bersama pemerintah daerah untuk  menyusun road map pembangunan kependudukan dan rencana aksi GDPK serta pendampingan dalam penyusunan indikator Bangga Kencana," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H dalam sambutannya pada Pertemuan lintas sektor penyusunan Road Map Pembangunan Kependudukan di Bengkulu, Selasa, 3/5.

"GDPK menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pembangunan kependudukan yang sesuai dengan kondisi lokal", ujarnya.


Ketua panitia penyelenggara Weldi Suisno, S.Pd., M.E menyebutkan, “penyusunan peta jalan tersebut mengundang Sekretaris Daerah provinsi dan Kab/Kota,  Bappeda Provinsi dan Kab/Kota, serta OPD KB Kab/Kota agar meningkatkan komitmen pengambil kebijakan di tingkat daerah dalam pelaksanaan program pembangunan kependudukan. Sehingga melalui penyusunan dokumen tersebut indikator program Bangga Kencana dapat terintegrasi kedalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota," sebut Weldi. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda,S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 3 Juni 2025

Gubernur : Peta Jalan Pembangunan Kependudukan Urusan Wajib Indikator Kinerja Pemda

Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Drs. Khairil Anwar

Bengkulu,-Gubernur Bengkulu melalui Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Provinsi Bengkulu Drs. Khairil Anwar, M.Si menyebutkan ada hal yang perlu disadari oleh semua tingkat pemerintahan, baik  kabupaten-kota hingga pemerintah provinsi. Dimana perlunya menyadari bahwa pentingnya peta jalan (Road Map) pembangunan kependudukan/grand design pembangunan kependudukan (GDPK) di tiap tingkatan daerah merupakan urusan wajib pemerintah daerah.

 Selain sebagi urusan wajib, GDPK sebagai indkator kinerja pemerintah daerah, maka pemerintah daerah wajib membuat peta jalan pembangunan kependudukan. Peta Jalan Pembangunan Kependudukan penting bagi pemerintah daerah karena dapat dijadikan sebagai acuan strategis dan operasional dalam merumuskan serta melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang berbasis data kependudukan. 

Hal itu disampaikan Khairil usai mengikuti pembukaan rapat bersama Penyusunan Peta Jalan dan Rencana Aksi Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) di Ruang Balai Pelatihan dan Pengembangan (Balatbang) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu,Selasa, 3/5/2025.


"Mau tidak mau, GDPK harus ditangani dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Saat ini pemerintah di Bengkulu, mulai dari tingkat kabupaten-kota hingga provinsi tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).  Kegiatan hari ini dapat memberikan gambaran bahwa penting dan bagaimana menyusun GDPK masing-masing daerah, sehingga menjadi bahan dalam menyusun RPJMD. Kependudukan adalah persoalan manusia yang semua tertuju pada arah pembangunan, ketika GDPK sudah fokus tentu nanti perencanaan pembangunan juga dapat tepat sasaran dan dapat bersentuhan dengan kepentingan kepada masyarakat," ujar Asisten I Setda Provinsi Bengkulu

Asisten I meminta agar pemerintah daerah segera menyusun GDPK agar menjadi salah satu indikator dalam RPJMD sehingga peta jalan yang beririsan dengan kepentingan masyarakat ada, tutup Khairil. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 3 Juni 2025

Senin, 02 Juni 2025

Belasan Personel Baru, Perkuat Gerbong Kemendukbangga/BKKBN


Bengkulu,- Pada 2025 Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mendapat formasi baru sebanyak 948 orang untuk memperkuat peran Kemendukbangga/ BKKBN di sejumlah daerah di tanah air. Sejumlah tenaga baru sebanyak 14 orang untuk menempati formasi di Bengkulu dalam memperkuat gerbong Kemendukbangga/BKKBN di Bengkulu. 

Membekali calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang baru merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas SDM di lingkungan BKKBN. Orientasi CPNS formasi 2025 dimaksudkan untuk memberikan pengenalan dan wawasan tentang Instansi dan Kebijakan Program pada Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.


Orientasi CPNS yang dipimpin langsung Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN tersebut diikuti seluruh Kepala Perwakilan BKKBN di daerah," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H diselah orientasi CPNS secara zoom di Bengkulu, Senin, 2/5.

Orientasi CPNS di Kemendukbangga/BKKBN adalah kegiatan awal yang wajib diikuti oleh CPNS setelah mereka dinyatakan lulus seleksi dan sebelum menjalani masa kerja secara penuh di instansi pemerintah, khususnya di Kemendukbangga/BKKBN. "Dengan pembekalan tersebut diharapkan memperkuat peran Kemendukbangga/BKKBN dalam perencanaan dan pengendalian kependudukan, pembangunan keluarga, dan program keluarga berencana (Bangga Kencana). Dengan tujuannya untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan memperkuat ketahanan nasional, " tutup Zamhari. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Senin, 2 Juni 2025

Program Kependudukan dan KB Dalam Nilai-Nilai Pancasila

Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Zamhari, S.H., M.H


Bengkulu,- Pemerintah setiap tahunnya memperingati hari lahir Pancasila, momen lahirnya dasar negara Indonesia. Tahun ini Juni 2025 Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Senin, 2 Juni 2025 menggelar upacara peringatan hari lahir Pancasila. 

Diperingatinya hari besar itu bertujuan untuk menggugah kembali semangat kebangsaan, memperkuat jati diri bangsa dan meneguhkan komitmen terhadap ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejumlah ASN BKKBN Bengkulu ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H saat upacara menyampaikan, di dalam pancasila memuat nlai-nilai pembangunan yang memuat nilai-nilai fundamental yang menjadi dasar dan arah bagi pembangunan nasional Indonesia. "Setiap sila dalam Pancasila mencerminkan prinsip-prinsip yang harus diwujudkan dalam seluruh aspek pembangunan baik ekonomi, sosial, politik, budaya, maupun lingkungan," kata Kepala BKKBN Zamharui di Bengkulu, Senin,2/6. 

Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.


"Kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai- nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi," ujarnya menyebutkan.

“Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital," demikian Zamhari.(irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Senin, 2 Juni 2025

Jumat, 30 Mei 2025

Penyuluh KB Harus Kuasai Ilmu Sales Marketing

                            

Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Zamhari, S.H., M.H

Bengkulu,-Keberhasilan Program Keluarga Berencana (KB) di tanah air merupakan salah satu program strategis nasional yang telah terbukti memberi dampak signifikan terhadap pembangunan keluarga, bangsa dan negara, khususnya dalam bidang kependudukan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga. Keberhasilan itu erat kaitannya dengan kemampuan tenaga penyuluh KB.

"Keberhasilan program KB sangat dipengaruhi oleh peran tenaga penyuluh dimana penyuluh harus menguasai ilmu sales marketing. Dengan semangat “sales marketing”, penyuluh KB bukan hanya menyampaikan program, tetapi menciptakan permintaan dan partisipasi masyarakat secara sukarela. Penyuluh KB membangun branding Bangga Kencana sebagai solusi nyata untuk membentuk keluarga yang sehat, mandiri, dan sejahtera. Mari ubah cara pandang bahwa PKB bukan hanya penyuluh, tapi duta, influencer, sekaligus marketer pembangunan keluarga Indonesia," sebut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H saat menghadiri pertemuan studi tiru DPC IPeKB Kabupaten Sarolangun, Jambi di Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Jumat, 30/5. 

Study tiru IPeKB provinsi tetangga yang diketuai Dede Ariesta, S.ST, dihadiri langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu bersama diantaranya Ketua DPD IPeKB Bengkulu Helmi Suanda, S.Sos,beberapa ketua tim kerja di lingkup BKKBN Bengkulu serta pengurus DPD IPeKB Provinsi Bengkulu.

Ketua DPC IPeKB Kabupaten Sarolangun, Jambi Dede Ariesta menyampaikan kepada pewarta di Bengkulu bahwa study tiru merupakan metode pembelajaran antarwilayah yang efektif untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas kerja para Penyuluh KB. “Hadirnya kami di Provinsi Bengkulu untuk mengikuti jejak IPeKB daerah ini dalam bekerjasama lintas daerah”.

                             

“Melalui kunjungan kerja tenaga garda KB ke Bengkulu diharapkan dapat memberikan dampak baik terhadap perkembangan program KB dan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh KB di Sarolangun," harap Dede. "Kami berharap agar dapat mengadopsi praktik baik (best practices), mempelajari strategi komunikasi, pendekatan sosial, dan inovasi penyuluhan," ujar Ketua IPeKB Sarolangun.(irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Jumat, 30 Mei 2025

Memperkuat Peran Pemuda Dalam Program Bangga Kencana, Forum GenRe Bengkulu Kembali Dikukuhkan


Pelantikan Forum GenRe Provinsi Bengkulu periode 2024-2025

Bengkulu,-Memperkuat peran pemuda dalam menyosialisasikan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) hingga saat ini terus rangkul kelompok remaja melalui forum Generasi Berencana (GenRe).

Forum GenRe Provinsi Bengkulu telah memilih kepengurusan  untuk periode 2025-2025. Alfiyero Ramadhan terpilih sebagai Ketua Forum GenRe 2024-2025 menggantikan pengurus lama dari tongkat estafet Tiodora Sipakar. Jumat, 30 Mei 2025 Forum GenRe Provinsi Bengkulu resmi dilantik dan dikukuhkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H. Hadir mendapingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, sejumlah ketua tim kerja di lingkup BKKBN Bengkulu dan Ketua DPD IPeKB Provinsi Bengkulu.


"Forum GenRe hadir untuk memperkuat peran pemuda dalam menyosialisasikan Program Bangga Kencana, khususnya dalam hal penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pendekatan edukatif, kreatif, dan partisipatif".

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu menyampaikan harapan agar generasi/anak muda di Bengkulu menjadi pelaku positif dalam menyonsong bonus demografi. 

"GenRe jadilah sebagai pionir dalam pembangunan kependudukan, genre provinsi juga menjadi tauladan bagi genre di daerah. Untuk mencapai hal tersebut, genre Bengkulu khususnya agar menghindari pengaruh triad KRR," ujarnya, Jumat, 30/5.


Ketua Forum GenRe terpilih periode 2024–2025, Alfiyero Ramadhan, menyatakan komitmennya untuk memperluas jangkauan program edukasi GenRe hingga ke seluruh pelosok kabupaten/kota di Bengkulu. Ia juga mengajak seluruh pengurus dan anggota untuk bekerja kolaboratif demi terwujudnya remaja sehat, cerdas, dan berkarakter. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Jumat, 30 Mei 2025



Rabu, 28 Mei 2025

Penanganan Stunting Melalui Peran Solidaritas Sosial Jauh Lebih Efektif

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari S.H., M.H (kiri)

Bengkulu,-Pemerintah terus berupaya memenuhi hak-hak dasar masyarakat guna terwujudnya keluarga berkualitas dan masyarakat sejahtera. Penanganan stunting sebagai salah satu strategi menuju keluarga, masyarakat dan bangsa yang maju. Dalam penanganan kasus stunting di tanah air selain tanggung jawab pemerintah, masih terdapat langkah tepat dalam mengatasi stunting yakni melalui peran solidaritas sosial alias gotong rayong.

“Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program Gerakan Orang tua Asuh Cegah Stunting (Genting) sebagai bentuk tuntutan solidaritas sosial penanganan stunting," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H kepada pewarta di kantornya, Rabu, 28/5.


“Pada tahun 2025, terdapat satu juta keluarga berisiko stunting (KRS) yang tersebar di 38 provinsi yang harus mendapat intervensi secara konvergensi/gotong royong. Di Provinsi Bengkulu, dengan 10 daerah kabupaten dan kota terdapat 10.350 keluarga sasaran intervensi yaitu keluarga berisiko stunting. Melalui peran solidaritas sosial kita optimis ribuan KRS dapat disasar dan dicegah tumbuh dan berkembangnya potensi stunting terhadap kelompok rentan di Bengkulu yakni ibu Hamil, ibu yang memiliki baduta/menyusui, baduta 0-23 bulan dari Keluarga Berisiko Stunting Miskin," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu.

"Penanganan stunting di Bengkulu tahun ini, telah bergabung orang tua asuh yakni Bank Tabungan Syariah Cabang Bengkulu, DPD REI Bengkulu, PT. Angkasa Pura Bengkulu, PT. Pertamina Goethermal Energy Hulu Lais, Bengkulu, Kejaksaan Negeri Kabupaten Seluma serta Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Bengkulu. Orang tua asuh tersebut berpartisipasi dalam berbagai peran intervensi,".

“Pendekatan orang tua asuh melalui aksi penyediaan bantuan gizi, sanitasi, dan edukasi bagi keluarga berisiko stunting. Siapa pun bisa menjadi “orang tua asuh” untuk membantu anak-anak yang terdampak. Dengan menanamkan nilai gotong royong secara nyata di tengah masyarakat”, tutup Zamhari. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Rabu, 28 Mei 2025

Tamasya Menjawab Berbagai Persoalan Tumbuh Kembang Anak

                                     

Bengkulu,- Menjawab berbagai persoalan yang dihadapi anak-anak di Indonesia, baik dari sisi tumbuh kembang, pengasuhan hingga perlindungan. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nsional (BKKBN) pada 2024 lalu mengembangkan program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA).

Selasa, 27 Mei 2025, pemerintah melalui Kemendukbangga/BKKBN resmi meluncurkan program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) di Kutai Timur, Kalimantan Timur yang diikuti seluruh provinsi di tanah air. Peresmian Tamasya di Bengkulu dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H, Kepala Dinas DP3APPKB Kota Bengkulu Dewi Dharma, M.Si, Dinas Sosial Provinsi Bengkulu serta Disnakertan Provinsi Bengkulu.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejumlah persoalan yang dihadapi bangsa pada aspek pembangunan kependudukan, salah satunya adalah permasalahan pengasuhan anak. Untuk berhasilnya program pembinaan generasi muda itu perlu adanya aksi konvergensi. "Persoalan pembangunan anak tidak terlepas dari peran multi pihak," kata Zamhari, Selasa, 27/5.

Tamasya diluncurkan oleh Kemendukbangga/ BKKBN bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak di Indonesia, sekaligus mendukung produktivitas keluarga, khususnya bagi orang tua yang bekerja. Program ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memanfaatkan bonus demografi dan membangun generasi emas Indonesia 2045.

Masih Kepala Perwakilan, “tujuan utama dikembangkannya program tersebut untuk meningkatkan kompetensi pengasuhan anak yang dapat dilakukan melalui pelatihan secara berkala sehingga dapat meningkatkan keterampilan para pengasuh dalam memberikan pengasuhan yang berkualitas kepada anak-anak sebagai generasi penerus pembangunan berkelanjutan," demikian Zamhari. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 27 Mei 2025.


Pembinaan Pengelola DAK, Upaya Meningkatkan Efektivitas DAK/BOKB

                                Sekretaris Perwakilan BKKBN Bengkulu Nesianto, S.E., M.M

Bengkulu,-Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu akhir Mei 2025 baru ini menggelar pertemuan fasilitasi dan pembinaan bagi pengelola DAK/BOKB tahun 2025.

“Pembinaan tersebut melibatkan belasan tenaga pengelola DAK/BOKB di Provinsi Bengkulu sebagai upaya meningkatkan efektivitas pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Subbidang Keluarga Berencana dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) tahun 2025," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H melalui Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto,S.E., M.M, Selasa, 27/5. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid di Ruang Balatbang, Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu pada Selasa, 27 Mei 2025. Dihadiri tim dari Direktorat Bina Pelayanan KB Wilayah dan Sasaran Khusus Kemendukbangga/BKKBN dr. Tuty Sahara, M.Si serta Plt Kepala DP3AP2KB dan DPKAD Kabupaten Seluma sebagai pemateri pada pertemuan tersebut. 

Dalam sambutannya, Sekretaris Perwakilan BKKBN Bengkulu, Nesianto, SE., MM menyampaikan bahwa dana BOKB yang tersedia harus dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung program Bangga Kencana, khususnya dalam peningkatan penggunaan alat kontrasepsi (alkon) di daerah. Ia juga berharap peran aktif pengelola BOKB dapat memberikan kontribusi nyata di wilayah masing-masing.

Disebutkan Nesianto, “pertemuan yang berlangsung di kantor BKKBN Bengkulu ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar instansi dalam pengelolaan dana BOKB agar lebih tepat sasaran dan berdampak langsung pada pelayanan KB di tingkat daerah," tutup Nesianto. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 27 Mei 2025

Jumat, 23 Mei 2025

BKKBN - IBI Bengkulu Gelar Senam Bersama Meningkatkan Indeks Kebahagiaan Keluarga

 

Ketua PD IBI Bengkulu Puti Hajar (Tengah) saat memulai senam bersama 

Bengkulu,-Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, pada peringatan hari jadi IBI Bengkulu tahun ini menggelar senam bersama sebagai upaya menuju keluarga, masyarakat Bengkulu yang sehat bugar dan bahagia, " kata Ketua PD IBI Bengkulu Puti Hajar, S,Ikom., SST., M.Kes pada Jumat, 23/5.

Senam bersama yang berlangsung pada Jumat, 23 Mei 2025 di halaman Kampus IV Prodi D3 Kebidanan Fakultas MIPA Universitas Bengkulu diikuti ratusan peserta dari berbagai unsur masyarakat, pemerintah dan mahasiswa. Senam kesehatan jasmani dan rohani tersebut secara spesifik bertujuan untuk meningkatkan kesehatan secara menyeluruh, baik dari segi fisik (jasmani) maupun mental/spiritual (rohani)," ujar Puti Hajar.

Sekretaris Perwakilan BKKBN Bengkulu Nesianto senam bersama pad HUT IBI

"Kerjasama ini selain meningkatkan kesehatan baik kebugaran tubuh, seperti kekuatan otot, daya tahan, dan keseimbangan guna mendorong lajunya indeks kebahagiaan keluarga di Bengkulu. Dan kegiatan bersama ini juga tidak kalah penting bertujuan untuk meningkatakn kerjasama lintas lembaga dengan tujuan yang sama yakni meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat”.

“Melalui gerakan kolaboratif ini dapat mendorong rasa bahagia dan semangat hidup melalui pelepasan hormon endorfin saat berolahraga. Hormon endorfin adalah senyawa kimia alami yang diproduksi oleh tubuh terutama oleh otak dan sistem saraf pusat yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan peningkat suasana hati (mood booster). Endorfin sering disebut juga sebagai hormon kebahagiaan".

Peserta senam HUT IBI ke 74 di Bengkulu

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu melalui Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M menyebutkan langkah ini mengisyaratkan adanya penguatan kerja sama antara BKKBN dan IBI Bengkulu. Kolaborasi tersebut dalam upaya memperkuat pelayanan kesehatan reproduksi dan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Tak hanya itu BKKBN dan IBI menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama lebih erat. 

"Pada HUT IBI tahun ini tengah berlangsung pelayanan KB hingga 31 Mei 2025 di sejumlah Faskes di Provinsi Bengkulu. Melalui senam bersama ini dapat menjadi media dalam peningkatan kerjasama IBI dan BKKBN upaya menyonsong keluarga di Bengkulu yang lebih sehat dan sejahtera," tutup Nesianto. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda,S.Ikom., M.A
Rilis : Jumat, 23 Mei 2025



Zamhari : 1000 HPK Kunci Untuk Menciptakan Generasi Emas

Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Zamhari, S.H., M.H

Bengkulu,- Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H dalam sambutannya pada zoom webinar tamasya kelas orang tua hebat menyebutkan pentingnya pengasuhan pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Pengasuhan yang optimal pada fase 1000 HPK sebagai strategi untuk meraih terwujudnya generasi emas pada 2045. Fase ini merujuk pada periode emas yang mencakup 270 hari masa kehamilan dan 730 hari pertama kehidupan anak (0–2 tahun). Ini adalah fase kritis perkembangan otak, fisik, dan emosi anak yang sangat dipengaruhi oleh pola pengasuhan, nutrisi, kesehatan, dan stimulasi dini. 

"Pada periode emas khususnya 1000 HPK, berlangsung proses pertumbuhan dan perkembangan otak yang pesat dan tidak akan terulang kembali. Setiap rangsangan yang diberikan kepada anak, baik melalui sentuhan, percakapan, permainan, maupun kasih sayang yang hangat, akan membentuk fondasi kemampuan belajar, berperilaku, bahkan kesehatan mentalnya di masa depan”.

“Stimulasi yang tepat dan konsisten sejak dini akan memberikan dampak luar biasa pada kecerdasan, karakter, serta ketahanan anak menghadapi kehidupan. Sebaliknya, kekurangan stimulasi, terutama dalam keluarga yang kurang memahami pentingnya pola asuh holistik, berisiko menimbulkan keterlambatan perkembangan, bahkan stunting," kata Zamhari, Kamis, 21/5.

Ia menambahkan, pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan strategis, telah menempatkan isu pengasuhan anak sebagai bagian penting dalam pembangunan manusia. Dalam RPJMN, strategi nasional percepatan penurunan stunting, hingga dalam program prioritas nasional BKKBN, penguatan kapasitas keluarga dalam pengasuhan anak menjadi salah satu pilar utama.

Program bina keluarga balita (BKB), gerakan ayah teladan (GATI), dan pemanfaatan platform pembelajaran daring seperti sibima kelas BKB emas, adalah bentuk konkret komitmen negara untuk hadir dalam membina, mendampingi, dan memberdayakan keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak. 

Masih Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, “tumbuh kembang anak perlu langkah dan aksi kolaboratif antar orang tua yaitu ibu dan ayah. Sebab, hal tersebut tidak akan terwujud jika bertumpuh pada kewakiban ibu. Melainkan pengasuhan tidak terlepas dari peran ayah," ujarnya.(irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Kamis, 21 Mei 2025