Kamis, 04 September 2025

Budidaya Ayam Petelur, Pemdes di Kaur Jadikan Inovasi Cegah Stunting

Foto : Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., mengunjungi salah satu budidaya ayam petelur yang dijadikan sebagai program unggulan Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) yang dapat membentengi keluarga dari potensi berkembangnya risiko stunting (4/9/2025 sumber foto : Media Center Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu).
Bengkulu,-Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui sejumlah program dan strategis, baik inovasi pemerintah pusat hingga daerah, kali ini pemerintah desa di Kabupaten kaur, Bengkulu mengeluarkan inovasi dalam pencegahan berkembangnya potensi risiko stunting. Desa Muara Tetap, salah satu dari 12 desa di wilayah Kecamatan Tetap, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu baru ini mengembangkan budidaya ayam petelur yang dijadikan sebagai program unggulan Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) yang dapat membentengi keluarga dari potensi berkembangnya risiko stunting.

Kepala Desa Muara Tetap, Kabupaten Kaur, Bengkulu Saipul Amri saat menerima pewarta di desanya, pada Kamis akhir pekan pertama September 2025 menyampaikan bahwa pemerintah desa setempat sejak beberapa bulan ini tengah mengembangkan program budidaya ayam petelur sebagai strategi membentengi berkembangnya potensi risiko stunting di tengah masyarakat desa yang ia pimpin itu. "Kita memanfaatkan hasil usaha tersebut baik dari daging maupun telur ayam. Yang dapat dimanfaatkan masyarakat desa. Dengan hadirnya usaha milik desa itu dapat meningkatkan gizi  keluarga dalam rangka pencegahan stunting," ujarnya.

Foto : Dengan membudidayakan ayam petelur, kita tidak hanya mendapatkan sumber protein hewani berkualitas tinggi, tetapi juga turut serta dalam upaya pencegahan stunting (4/9/2025 sumber foto : Media Center Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu).

Usaha itu, kata Saipul, sebagai upaya pencegahan stunting dengan meningkatkan ketersediaan protein hewani (telur) yang terjangkau bagi masyarakat, khususnya anak-anak yang rentan stunting, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H mengapresiasi inovasi strategis itu sejalan dengan program pencegahan stunting sebagai program prioritas nasional. Melalui makan bergizi gratis (MBG) yang tidak hanya menyasar anak sekolah  serta  kelompok rentan 3B. Selain peningkatan kesehatan masyarakat program tersebut juga memberikan manfaat ekonomi dan gizi bagi warga desa secara keseluruhan, tutup Zamhari. (irs)


Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom.,M.A

Rilis : Kamis,4/9/2025


Media Center Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu

prov.bengkulu@bkkbn.go.id / kemendukbanggabkkbnbengkulu@gmail.com

bengkulu.kemendukbangga.go.id / keluargabengkulu.id

Telp./Fax : 0736 21144

Whatsapp : 0852-7967-1596

Jalan Pembangunan no. 10, Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu. 38824

Facebook : BKKBN Bengkulu

Instagram : kemendukbangga_bkkbnbengkulu

Threads : kemendukbangga_bkkbnbengkulu

Tiktok : kemendukbangga_bengkulu

Twitter/X : bkkbnbengkulu

Youtube : Kemendukbangga BKKBN Provinsi Bengkulu

Tentang Kemendukbangga/BKKBN

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Berlandaskan juga pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 180 Tahun 2024 tentang Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga: Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 181 Tahun 2024 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Lainnya