Rabu, 28 Mei 2025

Penanganan Stunting Melalui Peran Solidaritas Sosial Jauh Lebih Efektif

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari S.H., M.H (kiri)

Bengkulu,-Pemerintah terus berupaya memenuhi hak-hak dasar masyarakat guna terwujudnya keluarga berkualitas dan masyarakat sejahtera. Penanganan stunting sebagai salah satu strategi menuju keluarga, masyarakat dan bangsa yang maju. Dalam penanganan kasus stunting di tanah air selain tanggung jawab pemerintah, masih terdapat langkah tepat dalam mengatasi stunting yakni melalui peran solidaritas sosial alias gotong rayong.

“Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program Gerakan Orang tua Asuh Cegah Stunting (Genting) sebagai bentuk tuntutan solidaritas sosial penanganan stunting," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H kepada pewarta di kantornya, Rabu, 28/5.


“Pada tahun 2025, terdapat satu juta keluarga berisiko stunting (KRS) yang tersebar di 38 provinsi yang harus mendapat intervensi secara konvergensi/gotong royong. Di Provinsi Bengkulu, dengan 10 daerah kabupaten dan kota terdapat 10.350 keluarga sasaran intervensi yaitu keluarga berisiko stunting. Melalui peran solidaritas sosial kita optimis ribuan KRS dapat disasar dan dicegah tumbuh dan berkembangnya potensi stunting terhadap kelompok rentan di Bengkulu yakni ibu Hamil, ibu yang memiliki baduta/menyusui, baduta 0-23 bulan dari Keluarga Berisiko Stunting Miskin," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu.

"Penanganan stunting di Bengkulu tahun ini, telah bergabung orang tua asuh yakni Bank Tabungan Syariah Cabang Bengkulu, DPD REI Bengkulu, PT. Angkasa Pura Bengkulu, PT. Pertamina Goethermal Energy Hulu Lais, Bengkulu, Kejaksaan Negeri Kabupaten Seluma serta Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Bengkulu. Orang tua asuh tersebut berpartisipasi dalam berbagai peran intervensi,".

“Pendekatan orang tua asuh melalui aksi penyediaan bantuan gizi, sanitasi, dan edukasi bagi keluarga berisiko stunting. Siapa pun bisa menjadi “orang tua asuh” untuk membantu anak-anak yang terdampak. Dengan menanamkan nilai gotong royong secara nyata di tengah masyarakat”, tutup Zamhari. (irs)

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Rabu, 28 Mei 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar