Bengkulu,- Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Bengkulu Zamhari, S.H., M.H dalam sambutannya pada zoom webinar tamasya kelas orang tua hebat menyebutkan pentingnya pengasuhan pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Pengasuhan yang optimal pada fase 1000 HPK sebagai strategi untuk meraih terwujudnya generasi emas pada 2045. Fase ini merujuk pada periode emas yang mencakup 270 hari masa kehamilan dan 730 hari pertama kehidupan anak (0–2 tahun). Ini adalah fase kritis perkembangan otak, fisik, dan emosi anak yang sangat dipengaruhi oleh pola pengasuhan, nutrisi, kesehatan, dan stimulasi dini.
"Pada periode emas khususnya 1000 HPK, berlangsung proses pertumbuhan dan perkembangan otak yang pesat dan tidak akan terulang kembali. Setiap rangsangan yang diberikan kepada anak, baik melalui sentuhan, percakapan, permainan, maupun kasih sayang yang hangat, akan membentuk fondasi kemampuan belajar, berperilaku, bahkan kesehatan mentalnya di masa depan”.
“Stimulasi yang tepat dan konsisten sejak dini akan memberikan dampak luar biasa pada kecerdasan, karakter, serta ketahanan anak menghadapi kehidupan. Sebaliknya, kekurangan stimulasi, terutama dalam keluarga yang kurang memahami pentingnya pola asuh holistik, berisiko menimbulkan keterlambatan perkembangan, bahkan stunting," kata Zamhari, Kamis, 21/5.
Ia menambahkan, pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan strategis, telah menempatkan isu pengasuhan anak sebagai bagian penting dalam pembangunan manusia. Dalam RPJMN, strategi nasional percepatan penurunan stunting, hingga dalam program prioritas nasional BKKBN, penguatan kapasitas keluarga dalam pengasuhan anak menjadi salah satu pilar utama.
Program bina keluarga balita (BKB), gerakan ayah teladan (GATI), dan pemanfaatan platform pembelajaran daring seperti sibima kelas BKB emas, adalah bentuk konkret komitmen negara untuk hadir dalam membina, mendampingi, dan memberdayakan keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak.
Masih Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, “tumbuh kembang anak perlu langkah dan aksi kolaboratif antar orang tua yaitu ibu dan ayah. Sebab, hal tersebut tidak akan terwujud jika bertumpuh pada kewakiban ibu. Melainkan pengasuhan tidak terlepas dari peran ayah," ujarnya.(irs)
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Kamis, 21 Mei 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar