Bengkulu,-Untuk mengetahui kemampuan aktual kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultural Aparatur Sipil Negara (ASN) dan terwujudnya managemen talenta ASN di lingkup BKKBN, pada tahun 2025 Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbagga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Situational Judgment Test (SJT) bagi 1200 ASN.
Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu menurunkan puluhan personel tenaga penyuluh program Keluarga Berencana (PKB) untuk mengikuti tes potensi dan penilaian kompetensi tersebut. SJT bagi ASN tersebut berlangsung selama tiga hari dari 10 hingga 12 Juni 2025 dan melibatkan sebanyak 34 orang tenaga penyuluh KB di Provinsi Bengkulu. “Tes penilaian situasional atau disebut situasional judgment test dilakukan untuk mengukur penilaian dan pengambilan keputusan kandidat dalam situasi kerja yang realistis," kata Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M disela meninjau pelaksanan SJT, Selasa, 10/6.
ASN (PKB) Bengkulu Ikuti Situational Judgment Test (SJT)"Secara bertahap SJT di Bengkulu berlangsung dalam tiga hari dengan melibatkan 34 orang tenaga penyuluh KB dari sejumlah daerah kabupaten dan kota. Terdapat beberapa tujuan yang amat strategis dalam pelaksanaan SJT. Selain pemetaan kompetensi ASN untuk mengetahui kemampuan aktual penyuluh KB, SJT juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi yang bertujuan menggali kapasitas dasar ASN dalam hal logika berpikir, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan belajar, dan kepemimpinan potensial.," ujar Nesianto.
Peserta Tes Potensi ASN Bengkulu ikuti secara seriusTes Potensi ASN tidak hanya bermanfaat bagi organisasi, tetapi juga memiliki manfaat ganda yang dirasakan baik oleh kelembagaan maupun setiap individu ASN khususnya ASN dengan profesi penyuluh KB. Manfaat bagi ASN, kata Nesianto, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia (SDM) berdasarkan data terukur. "SJT mengukur kemampuan ASN dalam menghadapi situasi nyata di tempat kerja, termasuk interaksi dengan masyarakat. Dengan begitu, ASN yang lolos seleksi SJT cenderung lebih adaptif dalam menangani masalah di lapangan serta mampu memberikan solusi yang efektif dan meningkatkan kualitas pelayanan program-program BKKBN.
Nesianto berharap, “SJT memberikan manfaat yang signifikan, tidak hanya bagi individu ASN, tetapi juga bagi program-program di lingkup Kemendukbagga/BKKBN yang berdampak langsung ke masyarakat," tutup Sekretaris BKKBN Bengkulu. (irs)
Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Rilis : Selasa, 10 Juni 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar